Minggu, 09 November 2008

Isep Aja Gue Kalo Mau ………..

Kenalin gue biasa dipanggil rokok oleh orang Indonesia atau juga bisa dipanggil cigaret alias udut. Wah orang-orang yang sudah kenal gue lama pasti rela buat ngerogoh koceknya buat sekedar menikmati bau harum dari tubuh gue. Bahkan ada beberapa penikmatku yang rela meningggalkan kewajibannya sebagai hamba Tuhan untuk berpuasa karena tak kuasa menahan pesona gue he he he…. Gak tau juga ya kenapa bisa gitu …

Padahal banyak penggemar gue yang sudah mengerti efek yang ditimbulkan dari menghisap wangi tubuh gue, tapi memang banyak penggemar gue yang lebih mementingkan asyiknya dan cenderung melupakan bahaya yang di timbulkan dari harum tubuh gue setelah gue dibakar api “asmara”. Tapi memang efek samping yang dirasakan tidak sekaligus seketika pada saat itu juga seperti racun tikus yang sekali tenggak langsung bikin kejang-kejang.
Efek samping yang ditunjukkan dari bahaya mematikan menikmati tubuh gue memang perlu waktu lama. Jadinya banyak penikmat gue yang cuek bebek dengan bahayanya tersebut. Kecuali kalo udah kerasa sakitnya kali yaa..
Nih…. sekedar ilustrasi dari kisah yang dialami seorang atlet Softball, Albertie Charles Sompi (48). Setelah 17 tahun ’bermesraan’ dengan tubuh gue, akhirnya doi divonis kena kanker paru-paru. Akibatnya, sebagian paru-paru kanannya harus diangkat karena ada lubang sebesar 3 cm. Dan 2 bulan kemudian, sel-sel kanker itu menggerogoti usus besarnya sehingga harus dipotong dua pertiganya. Wuih ngeriiii….
Apa yang dialami Berti, bukan terjadi seketika lho. Tapi sebuah proses panjang yang diawali saat pertama kali doi nikmatin tubuh gue yang ternyata mengandung 4.000 bahan kimia berbahaya. Dan lebih dari 250 diantaranya merupakan toksik atau karsinogenik penyebab kanker. Selain tar dan nikotin, dalam tubuh gue juga ada aseton, butan, arsenik yang biasa ditemukan pada racun serangga; kadmium yang juga ditemukan pada aki mobil; karbon monoksida yang ditemukan pada asap knalpot mobil; serta toluen yang juga dipakai sebagai pelarut industri. Gile bener……….
Selain kanker paru-paru, kebiasaan isep tubuh gue juga ngasih efek buruk pada kesehatan gigi dan mulut. Lidah jadi susah ngerasain rasa pahit, asin, dan manis, karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa (tastebuds) akibat tumpukan hasil pembakaran dari tubuh gue yang berwarna hitam kecoklatan. Jumlah karang gigi yang bisa bikin gusi berdarah pada penikmat tubuh gue cenderung lebih banyak daripada yang bukan penikmat tubuh gue. Gigi dapat berubah warna karena isi dari tubuh gue yaitu tembakau. Dan perubahan mukosa (selaput lendir) akibat merokok menyebabkan kanker mulut.
Banyak penikmat tubuh gue yang menghabiskannya sampai 1 sampai 5 bungkus dalam sehari. Coba dibayangin sebentar ($$&^&$^%****) tuhkan keluar bintang-bintangnya….. Kalau rata-rata sehari habis 2 bungkus dikali Rp. 7.500,00 = Rp. 15.000,00 trus dikali 30 hari dalam sebulan sudah Rp. 450.000,00. lumayan juga ya…….Setelah sedikit gue jabarin efek samping dari menikmati tubuh gue mudah-mudahan bisa sedikit mengurangi penikmat gue yang tadinya biasa menghabiskan 5 bungkus bisa jadi 4 ½, yang dari 3 bisa jadi 2, yang tadinya dalam sehari “hanya” menghabiskan 1 bungkus bisa jadi 8 batang. Tapi untuk yang masih penasaran menikmati tubuh gue silahkan Isep aja tubuh gue kalo mau………..>>>&%*&%&




Minggu, 02 November 2008

Pemain Real Madrid Pingsan

Kaget dan cemas itulah yang mungkin dirasakan oleh pemain Real Madrid maupun semua orang yang menyaksikan salah satu pemain muda Real Madrid Ruben De La red ketika sedang melakukan pertandingan Copa del Rey, Kamis atau Jumat (31/10) dini hari melawan tim Divisi III, Real Union.

Pada saat itu tiba-tiba De La Red jatuh di menit ke-11 dan tak bergerak. sampai pemain lain ketakutan memanggil tim medis. Saya pun yang menonton berita jumat pagi sampai saat ini masih merasakan "kengerian" akibat insiden itu.

Bisa dimaklumi jika insiden itu menimbulkan kekhawatiran luas di Spanyol. Sebab, masih segar dalam ingatan kita pemain Sevilla, Antonio Puerta, tewas di lapangan pada musim lalu. Saat itu, dia juga tiba-tiba terjatuh di tengah serunya pertandingan dan tak terselamatkan nyawanya.
Menurut tim dokter yang menangani Ruben De La Red belum diketahui penyebab dari hal tersebut, dan tim dokter memutuskan untuk tidak memperbolehkan bermain sampai selesainya beberapa tes kesehatan untuk Ruben De La Red.
Saya jadi terbayang andai saja ada insiden serupa di Liga Indonesia. Apakah pemain tersebut dapat diselamatkan atau mendapatkan perlakuan medis yang cepat, sigap dan sesuai dengan prosedur yang berlaku....mungkinkah? semoga